Gadis ABG Makassar Nyaris Dijual ke Pulau Dobo Maluku

Redaksi Beranda Indonesia

0

Link
Perdagangan Manusia

BerandaMakassar – Seorang anak perempuan di bawah umur di Kota Makassar, Sulsel, inisial NI, nyaris menjadi korban perdagangan manusia di dunia sex atau Human Traficking. Anak Baru Gede (ABG) berusia 17 tahun ini, rencana akan dipekerjakan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK) di Pulau Dobo, Ambon.

Kepala Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Makassar, Tenri A. Palallo mengatakan, perdagangan anak di bawah umur kembali terjadi di Makassar. Kali ini, anak berusia 17 tahun, hendak dibawa dan dipekerjakan sebagai PSK di Pulau Dobo, Ambon.

“Dari motif atau cerita dan kronologi yang disampaikan, ini jelas Human Traficking atau usaha perdagangan orang. Anak ini rencana akan dipekerjakan di tempat hiburan,” kata Kepala P2TP2A Makassar, Tenri Kamis 10 Desember 2020.

Dilanjutkannya, pelaku Human Traficking ini diduga melibatkan banyak orang atau jaringan di Makassar. Mereka ini merekrut anak perempuan dengan di iming-imingi akan dijadikan sebagai pramuria atau pelayan di Tempat Hiburan Malam (THM). Korbannya pun bukan cuma satu, tapi ada beberapa orang anak perempuan.

“Anak ini diambil, kemudian dipalsukan kartu keluarga, di pindah tempatkan untuk selanjutnya dipekerjakan di THM. Karena ada tanda tangan dan pergantian uang. Ini modus dan menurut saya adalah kelakuan buruk. Kita sama-sama memberantas,” jelas dia.

Kasus ini terbongkar setelah anak yang baru tamat dibangku SMA di Makassar ini, berhasil lolos dan melarikan diri dari para pelaku. Awalnya, korban ditampung di salah satu penginapan di sekitar Sudiang atau dekat Bandara Sultan Hasanuddin.

“Korban ini ditampung di Wisma dekat Bandara, saat mengetahui dirinya dibawa ke Dobo untuk melayani nafsu para pria. Ia kemudian melarikan diri,” bebernya.

Tenri menerangkan, P2TP2A Makassar telah berkoordinasi dengan Polrestabes Makassar untuk mendalami kasus ini. Dia juga akan mendatangkan psikolog untuk memeriksakan kejiwaan korban. Kemudian, korban akan ditempatkan sementara di rumah aman, untuk proses asesment.

“Pelaku sudah terbang ke Ambon, tersisa satu menurut laporan. Setelah menerima laporan ini, kami berkoordinasi kepolisian Polrestabes Makassar. Sudah mau di BAP dan tim kami juga sudah asesment korban. Setelah itu, kami akan mendatangkan Home Care dan Tim Psikolog, kemudian diamankan di rumah aman,” kata Tenri.

Sumber: tagar.id

Share:

Related Post

Leave a Comment