Maizura Merantau dari Makassar ke Jakarta Demi Bernyanyi

Redaksi Beranda Indonesia

0

Link
Maizura

BerandaMakassar – Di industri hiburan, perlahan tapi pasti, nama Maizura mulai dikenal. Bukan hanya sebagai penyanyi, ia juga menekuni dunia akting. Salah satunya, dia memerankan Vina dalam film Bebas (2019) besutan sutradara Riri Riza. Selain itu, dia juga berakting dalam Tarung Sarung (2020).

Akan tetapi, Maizura mengaku lebih memilih untuk dikenal sebagai penyanyi ketimbang aktris. Sebab baginya ia menekuni dunia tarik suara lebih dulu.

“Aku personally sebenarnya lebih suka disebut sebagai penyanyi, karena bernyanyi itu adalah passion aku sejak kecil, itu adalah cita-cita aku dari kecil. Makanya aku ingin dikenal sebagai penyanyi, walaupun aku dikenal sebagai pemain film juga. Menurutku bernyanyi itu akar dari perjalanan karier aku saat ini,” ceritanya dalam wawancara dengan detikcom, baru-baru ini.

Perempuan kelahiran Makassar, 7 Maret 2000 itu mengenal musik sedari kecil. Saat itu, ia penasaran pada perangkat MP3 yang dimiliki oleh kakaknya. Ia pun mencoba menggunakannya dan dari situlah ia mengenal musik.

Sejak itu, bernyanyi menjadi hobi baru untuknya. Dia pun rajin mengikuti lomba bernyanyi dan beranjak remaja, ia mulai bekerja paruh waktu sebagai penyanyi kafe.

“Aku udah denger musik dari aku kecil sih, kalau nggak salah dari TK. Kakak aku beli MP3, ada headset-nya, aku iseng aja dengerin. Aku denger musik, ada headset di telinga. Dari situ aku mulai suka musik, aku dengerin, dari situ mulai nyanyi lagu-lagu, sampai akhirnya aku tersadar, kalau kayak, nanti kalau gede aku juga ingin jadi penyanyi ah,” kenang dia.

Dari pekerjaan paruh waktunya sebagai penyanyi kafe, ia didorong oleh orang tua dan teman-temannya untuk mendaftarkan diri ke ajang pencarian bakat. Meski Maizura awalnya ragu, tapi berkat dukungan orang-orang terdekatnya, ia pun menyadari potensinya.

“Belajar nyanyi tuh aku otodidak, setelah itu ikut lomba nyanyi waktu masih di Makassar, setelah itu aktif kayak nge-band, nyanyi-nyanyi di kafe. Jadi dari SMP aku udah mulai nyanyi di kafe sampe akhirnya masuk ajang pencarian bakat,” tutur Maizura.

Setelah lolos di ajang pencarian bakat, Maizura akhirnya memutuskan merantau ke Jakarta untuk mengejar impiannya. Rupanya hal itu bukanlah sesuatu yang mudah.

Di awal petualangan kariernya, Maizura sempat merasa begitu rindu pada keluarga dan kampung halamannya hingga nyaris menyerah.

“Rasanya campur aduk, awalnya aku sempat homesick, selama setahun beradaptasi. Aku clueless banget. Yang aku tahu, aku pindah ke Jakarta buat kerja, tapi aku bener-bener clueless sama lingkungan aku. Awalnya aku ngerasa bisa nggak yah aku sendiri ngejalanin semuanya, seumur hidup aku, aku selalu tinggal sama orang tua, tiba-tiba harus pindah, ngelakuin semuanya sendiri, awalnya kagok,” ujar dia.

Lambat laun Maizura mencoba beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaan barunya. Pada akhirnya ia mulai menikmati merantau ke Ibu Kota.

Bahkan menurutnya, merantau dan tinggal seorang diri mengajarinya menjadi lebih mandiri dan mengenal dirinya sendiri.

“Aku sempat berada dalam titik, ‘Gila ya hidup di Jakarta keras juga ya’. Ada momen aku berada di titik terendah, aku merasa dunia kok kayak menghakimi aku, aku bener-bener nggak tahu aku ini siapa. Pokoknya sampai dalam titik terendah seperti itu. Tapi aku mencoba terbiasa dengan rasa sakit itu, sampai akhirnya aku sudah nggak ngerasain apa-apa, ketika aku mulai cuek, di situ aku bangkit sih,” kisahnya.

Setelah mengenal dirinya sendiri, ia mengaku lebih bahagia dan justru bersyukur dengan apa yang sudah dilaluinya.

Lambat laun Maizura mencoba beradaptasi dengan lingkungan dan pekerjaan barunya. Pada akhirnya ia mulai menikmati merantau ke Ibu Kota.

Bahkan menurutnya, merantau dan tinggal seorang diri mengajarinya menjadi lebih mandiri dan mengenal dirinya sendiri.

“Aku sempat berada dalam titik, ‘Gila ya hidup di Jakarta keras juga ya’. Ada momen aku berada di titik terendah, aku merasa dunia kok kayak menghakimi aku, aku bener-bener nggak tahu aku ini siapa. Pokoknya sampai dalam titik terendah seperti itu. Tapi aku mencoba terbiasa dengan rasa sakit itu, sampai akhirnya aku sudah nggak ngerasain apa-apa, ketika aku mulai cuek, di situ aku bangkit sih,” kisahnya.

Setelah mengenal dirinya sendiri, ia mengaku lebih bahagia dan justru bersyukur dengan apa yang sudah dilaluinya.

Sumber: Detik

Share:

Related Post

Leave a Comment